Bacaan: Bilangan 22:2-20
Salah satu "karya" dosa yang berkelindan dengan godaan si jahat adalah "kemampuan" manusia untuk memanipulasi serta menyembunyikan hasrat tergelapnya. Dosa sangat lihai menyusup dalam kata, pikiran, dan tindakan kita. Bahkan, hal yang tampak baik pun dapat digunakan untuk menyelubungi dosa kita. Padahal Allah mengundang kita untuk hidup kudus sesuai kehendak-Nya.
Inilah yang terjadi pada Bileam. Saat itu, bangsa Israel terkenal akan kekuatannya dalam menaklukkan bangsa atau suku lain yang menghalangi perjalanan mereka. Hal tersebut menjadi ancaman bagi Balak, raja Moab sehingga ia mengutus orang untuk meminta tolong Bileam, seorang pelihat/penenung supaya mengutuki pasukan Israel (2-7). Menariknya, tawaran tersebut tidak langsung disanggupi oleh Bileam. Ia meminta persetujuan Allah dan Allah melarangnya untuk mengutuki Israel (8-12).
Balak tidak menyerah atas penolakan Bileam, ia mengirim utusan yang lebih banyak lagi dengan tawaran upah yang sangat besar (13-17). Bileam kembali meminta jawaban dari TUHAN, lalu Bileam diizinkan pergi, namun tidak diperbolehkan mengutuki Israel (18-20). Bileam memang tidak mengutuki Israel. Namun, ia menyarankan agar perempuan Moab bergaul dengan bangsa Israel, berzina dengan mereka, dan mengajak mereka menyembah berhala mereka (lih. Bil. 25:1-2; 31:16). Maka murka Allah akan bangkit atas mereka. Semua itu ia lakukan demi upah duniawi.
Penyelubungan hasrat yang sesungguhnya dari Bileam begitu halus. Dari luar tampak "ketaatan" Bileam terhadap titah Allah, tetapi di hatinya yang terdalam harta dan kemasyhuran menggoyahkan hatinya. Bukankah kita juga sering diperhadapkan pada situasi seperti Bileam? Godaan duniawi datang begitu kuat. Sesungguhnya, kita adalah makhluk yang lemah, maka marilah jujur mengenai apa yang kita rasakan dan mintalah penguatan dari Allah untuk menolak godaan yang muncul. Justru pada saat kita mengakui keterbatasan diri kita, saat itulah kita tengah membuka diri pada pertolongan Allah. [WDN]
Ayat Alkitab: Bilangan 22:2-20
22:2 Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori.
22:3 Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel.
22:4 Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: "Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang. " Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
22:5 Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
22:6 Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
22:8 Lalu berkatalah Bileam kepada mereka: "Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku. " Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam.
22:9 Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: "Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?"
22:10 Dan berkatalah Bileam kepada Allah: "Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan:
22:11 Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka."
22:12 Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati. "
22:13 Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada pemuka-pemuka Balak: "Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu."
22:14 Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami."
22:15 Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama.
22:16 Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku,
22:17 sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apapun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku."
22:18 Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku .
22:19 Oleh sebab itu, baiklah kamupun tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN kepadaku. "
22:20 Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman kepadanya: "Jikalau orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan."
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Santapan Harian Facebook.