Bacaan: Amsal 31:10-31

Judul : Panggilan mulia istri berhikmat Perikop terakhir Amsal ini sangat indah dalam dua hal. Struktur perikop ini adalah akrostik, setiap baris dimulai dengan abjad Ibrani secara berurutan. Sayang keindahan ini tidak terlihat pada terjemahannya. Perikop ini mengungkapkan rasa kagum terhadap sosok istri mulia yang sangat kontras dengan peringatan agar waspada menghadapi wanita jalang (pasal 2, 5, 6, 7, 9), dan pernyataan negatif akan suasana rumah tangga yang berisikan istri yang cerewet (ayat 12:4; 19:13; 21:9; 25:24; 27:15-16). Bersama dengan beberapa ayat yang memuji istri yang saleh (ayat 12:4a; 18:22; 19:14), perikop 31:10-31 ini menjadi penyeimbangnya.

Dengan mengungkapkan sisi mulia seorang istri, Amsal hendak menyatakan dua hal. Pertama, hikmat bukan hanya milik kaum pria. Hikmat adalah anugerah Allah untuk setiap anak-Nya yang mau diajar dan dibentuk oleh-Nya. Pria dan wanita setara di hadapan Allah. Kedua, istri yang cakap di sini bukan istri yang menyerah pada bentukan budaya patriarkhal sebagai nasibnya, melainkan sebagai wanita yang menyadari penuh panggilan Tuhan atas dirinya. Sebagai respons positif terhadap panggilan itu, ia berinisiatif menjalankan peran pendamping suami dan pengelola rumah tangga bahkan pemasok kebutuhan keluarga. Kita melihat sosok wanita karir yang memilih mengembangkan karirnya sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dan yang sukses. Di mata suaminya, ia sangat dipercaya (ayat 11) dan dipuji (ayat 28b). Di mata masyarakat, ia sosok ibu bagi yang tertindas (ayat 20), mungkin semacam ibu Teresa. Di mata anak-anaknya, ia adalah ibu yang berbahagia (ayat 28a).

Perikop ini tidak membuka peluang kepada gerakan feminisme ekstrim yang menuntut persamaan dengan kaum pria dalam segala hal. Perikop ini menyatakan dengan tegas bahwa dalam perbedaan peran dan fungsi yang Tuhan tetapkan pada pria dan wanita, orientasi orang berhikmat bukan pada menyenangkan sesama manusia melainkan kepada Tuhan, sumber hikmatnya.


Ayat Alkitab: Amsal 31:10-31

31:10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
31:11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
31:12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
31:13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
31:15 Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
31:16 Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
31:17 Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
31:18 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
31:19 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
31:20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
31:22 Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
31:24 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
31:25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
31:26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
31:27 Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
31:28 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
31:29 Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
31:31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Santapan Harian Facebook.


Halaman Komentar: