Bacaan: Amsal 28:15-28

Judul : Jangan bela pemimpin yang korup Menurut Amsal, pemimpin yang jahat akan menyengsarakan rakyatnya, namun mereka sendiri tidak akan dapat lari dari kebersalahan mereka (ayat 17) dan akan terjebak sendiri pada lubang yang mereka buat untuk mencelakakan orang lain (ayat 18). Yang menarik di ayat 17 adalah nasihat Amsal untuk tidak menolong orang seperti itu. Ini mungkin senada dengan penutup Amsal ini (ayat 28). Makna ayat 28 adalah bukan untuk tidak berbuat apa-apa dalam menyuarakan kebenaran di tengah-tengah penindasan penguasa jahat, melainkan agar jangan ikut-ikutan atau memberi dukungan moral pada para penguasa jahat tersebut.

Bagaimana cara tidak mendukung pemimpin yang korup? Pertama, tidak ikut-ikutan pola jahat mereka. Nasihat Amsal dari ayat 19-27 bisa dimengerti seperti itu. Biarlah orang benar menjalani kehidupan mereka dengan cara yang benar, misalnya di ayat 19-20 tetap rajin mengerjakan ladangnya sendiri dan jujur, jangan ikut-ikutan mencari jalan pintas mengejar kekayaan. Di sisi lain, berlaku adil (ayat 21) dan berani menegur kesalahan orang lain (ayat 23) adalah suatu tindakan yang bertolakbelakang dengan kebiasaan sebagian pemimpin yang hanya membela kepentingan sendiri dan bersikap menjilat. Kedua, rendah hati (ayat 26) dan melatih kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain (ayat 27).

Ada dua cara menyatakan sikap tidak setuju pada pemimpin yang tidak benar. Pertama, salurkan suara kenabian kita lewat jalur yang benar dengan harapan suara rakyat didengar dan diperhatikan. Misalnya, lewat memilih wakil rakyat atau pimpinan dari suatu pemerintahan daerah yang berkualitas dan bermoral. Kedua, dengan mendemonstrasikan hidup yang taat hukum, menegakkan kebenaran, dan berpihak dan serta berjuang demi terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial. Orang Kristen harus mau aktif terlibat dalam berbagai ajang politis yang sehat dan bertanggung jawab, dan pada saat yang sama menjadi pelaku-pelaku kebenaran dalam hidup keseharian mereka.


Ayat Alkitab: Amsal 28:15-28

28:15 Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah.
28:16 Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.
28:17 Orang yang menanggung darah orang lain akan lari sampai ke liang kubur. Janganlah engkau menahannya!
28:18 Siapa berlaku tidak bercela akan diselamatkan, tetapi siapa berliku-liku jalannya akan jatuh ke dalam lobang.
28:19 Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan.
28:20 Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat , tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.
28:21 Memandang bulu tidaklah baik, tetapi untuk sekerat roti orang membuat pelanggaran.
28:22 Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan.
28:23 Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat.
28:24 Siapa merampasi ayah dan ibunya dan menyangka bahwa itu bukan suatu pelanggaran, ia sendiri adalah kawan si perusak.
28:25 Orang yang loba, menimbulkan pertengkaran, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan.
28:26 Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.
28:27 Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.
28:28 Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri, tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar.

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Santapan Harian Facebook.


Halaman Komentar: