Bacaan: Amsal 28:1-14
Judul : Tegakkan hukum Salah satu perangkat penting untuk menjalankan suatu pemerintahan adalah aturan main atau hukum yang jelas dan adil. Untuk menerapkan hukum yang mengatur segala sesuatu pada tempatnya dibutuhkan orang yang takut akan Tuhan, tak mencari kepentingan diri sendiri, dan berdedikasi tinggi terhadap kesejahteraan rakyat.
Pasal 28 ini berbicara mengenai pentingnya hukum dan pengelolaannya baik dalam tingkatan suatu negara maupun dalam komunitas-komunitas yang lebih kecil. Yang menarik adalah ayat 4, 7, 9 menggunakan kata torah (Ibrani) yang diterjemahkan hukum. Ini berarti hukum yang berasal dari Tuhan sendiri (hukum Taurat), bukan semata-mata buatan manusia. Hukum dari Tuhan mencerminkan karakter Tuhan, bersifat kekal dan pasti adil. Penerapan hukum tersebut secara benar, baik dalam lingkup personal, komunitas, dan bangsa akan membawa kepada ketertiban dan kesejahteraan.
Persoalan yang diangkat oleh Amsal adalah pribadi di balik penerapan hukum tersebut (ayat 2-5). Pribadi yang jahat mengakibatkan rakyat tertindas. Biasanya pribadi jahat berpihak kepada orang kaya sehingga membelokkan hukum untuk kepentingan segelintir orang saja. Tetapi Amsal ini mengingatkan juga bahwa orang miskin pun bisa saja menjadi pelaku-pelaku curang dari hukum (ayat 3). Ini bukan sekadar masalah situasional miskin-kaya melainkan masalah teologis-moral dalam menyikapi hidup. Amsal juga mengingatkan bahwa upaya jahat tidak akan membawakan hasil yang permanen karena di dalam kedaulatan Tuhan, justru orang-orang yang mempertahankan kejujuran dan kebenaran yang akan dapat menikmati hidup ini (ayat 8, 10).
Nasihat Amsal bagi kita adalah takut akan Tuhan (ayat 14) dan tegakkan hukum. Jangan menyerah atau kompromi bila kelihatannya semua orang di sekeliling kita bersikap liar serta memutarbalikkan kebenaran. Karena pada akhirnya pelaku-pelaku kebenaranlah yang akan dihormati (ayat 12) dan kepemimpinan merekalah yang menyelamatkan bangsa (ayat 2).
Ayat Alkitab: Amsal 28:1-14
28:1 Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.
28:2 Karena pemberontakan negeri banyaklah penguasa-penguasanya, tetapi karena orang yang berpengertian dan berpengetahuan tetaplah hukum.
28:3 Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan.
28:4 Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya.
28:5 Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
28:6 Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.
28:7 Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.
28:8 Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian .
28:10 Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan.
28:11 Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia.
28:12 Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Santapan Harian Facebook.