Bacaan: Amsal 27:14-27

Judul : Berpusat pada Allah Hubungan dengan sesama merupakan tema yang juga banyak dibahas oleh penulis Amsal. Orang memang harus belajar memelihara hubungan antar personal agar tercipta keharmonisan.

Pandai bersikap dan membawa diri adalah kunci penting dalam menjalin relasi dengan orang lain. Kita tidak bisa seenaknya membawa kebiasaan dan karakter kita di tengah orang lain, walau kita menganggap itu baik. Belum tentu orang bisa menerimanya. Akibatnya terjadilah gesekan yang merusak keharmonisan hubungan. Misalnya bersikap terlalu ramah, tetapi pada waktu yang tidak tepat (ayat 14). Walau di sisi lain, mungkin saja hal itu justru membuat orang belajar saling menerima dan membangun (ayat 17). Maka dari kepiawaian membina hubungan dengan sesama itulah, orang akan menuai pujian (ayat 21). Pujian dan imbalan juga akan diperoleh orang yang berhasil menjalankan tugas dengan baik (ayat 18).

Penulis Amsal mengemukakan tiga contoh orang yang bersikap salah. Pertama, orang yang tidak berhasil membina relasi dengan orang lain. Misalnya istri yang suka bertengkar, bagai tiris yang menitik tanpa henti pada waktu hujan (ayat 15-16). Hujan membuat kita tidak bisa menikmati udara luar, sementara tiris di dalam rumah membuat repot dan tidak nyaman. Mungkin seperti itu perasaan suami yang memiliki istri demikian. Kedua, contoh tentang sikap orang terhadap benda, yakni tamak (ayat 20). Orang tamak tidak pernah merasa puas dengan apa yang dia miliki. Ini memang sifat dasar manusia. Karena itu Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, menuliskan tentang belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (Flp. 4:10-13). Ketiga, sikap orang bebal yang tidak pernah mau belajar dan diajar (ayat 22), sehingga selalu tinggal di dalam kebebalannya.

Kita memang tidak ingin dibenci orang, tetapi bersikap baik pun kiranya bukan sekadar mencari pujian. Melainkan agar tercipta suasana saling mengasihi dan saling membangun dengan tujuan agar Allah dipermuliakan.


Ayat Alkitab: Amsal 27:14-27

27:14 Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya.
27:15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.
27:16 Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak.
27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
27:18 Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati.
27:19 Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
27:20 Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.
27:21 Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya.
27:22 Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya.
27:23 Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.
27:24 Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?
27:25 Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan,
27:26 maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang,
27:27 pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Santapan Harian Facebook.


Halaman Komentar: