Bacaan: 1 Petrus 2:19
Ikhlas Membayar Harga
Untuk tiap hal yang bernilai selalu ada harga yang harus dibayar, yakni hal yang harus dilakukan, diberikan, atau dikorbankan demi hal bernilai itu. Karena ingin tesisnya segera selesai, misalnya, seorang teman melupakan kegemarannya bergadang di angkringan. Itu harga yang harus ia bayar demi tesisnya.
Teman tadi membayar harga yang harus dia bayar untuk kepentingannya sendiri. Namun, Rasul Petrus berbicara tentang harga yang dibayar oleh seseorang bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan sesama, dan harga itu dia bayar bukan karena tuntutan pihak lain, melainkan karena dia-oleh kesadarannya akan kehendak Allah-mewajibkan diri sendiri membayar harga yang harus dibayar demi kebaikan sesama.
Bukankah hidup memang membutuhkan sikap serta tindakan mulia seperti itu. Coba lihat ini: Hanya jika ada orang yang rela bergelut dengan sampah, masyarakat bebas dari gangguan sampah. Hanya jika ada yang mau bergelut dengan penyakit, masyarakat dijauhkan dari penyakit. Hanya jika ada yang rela memikul beban sesama, orang lain bisa memperoleh keringanan. Hanya jika ada yang ikhlas melupakan kepentingan sendiri, kepentingan sesama berpeluang teperhatikan dan dipenuhi. Dan, banyak lagi.
Beratkah itu? Tentu saja, itu berat. Namun, di situlah tampak keajaiban kasih karunia: Harga yang berat itu oleh orang bersangkutan dibayar dengan penuh sukacita karena hati dan jiwanya yang melihat kehendak Allah dipenuhi kerinduan untuk mewujudkannya.
Punyakah kita keikhlasan sedalam itu? --EE/www.renunganharian.net
KEPENTINGAN SESAMA BERPELUANG TEPERHATIKAN DAN DIPENUHI.
Ayat Alkitab: 1 Petrus 2:18-25
2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya .
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.