Bacaan: 1 Raja-raja 3:9
Pengertian yang Benar
Bondan sakit. Demi penanganan medis yang baik, ayah-ibunya bersiap mengantar Bondan ke rumah sakit. Namun, kakek Bondan berkeberatan. "Panggil dukun yang pintar, " katanya. "Cucuku kesambet. Kemarin, dia kencing di bawah beringin keramat itu."
Kakek dan orang tua Bondan berbeda pengertian. Akibatnya, berbeda pula tindakan yang akan mereka ambil untuk Bondan. Memang begitulah faktanya: pengertian kita ternyata sangat menentukan. Ia menentukan penilaian, sikap, dan tindakan kita. Sebab itu, memiliki pengertian yang benar adalah keharusan. Tiap kali kita hendak menyikapi sesuatu, kita harus memastikan bahwa pengertian kita atas sesuatu itu adalah pengertian yang benar agar dengan demikian kita bisa mengambil sikap dan tindakan yang benar pula.
Mengingat semua itu, kita melihat betapa penting permohonan Salomo kepada Tuhan. Sebagai raja, ia harus menangani banyak persoalan bangsa. Untuk mengambil sikap dan tindakan yang benar, Salomo harus mempunyai pengertian yang benar atas tiap hal yang ia hadapi. Dan, itu sungguh tidak mudah. Sebab itu, Salomo memohon agar Tuhan berkenan memberi dia "hati yang penuh pengertian" (ay. 9a), agar dia mampu menggapai pengertian yang jernih dan benar atas tiap persoalan yang ia hadapi, agar dia dapat mengambil sikap dan tindakan yang benar.
Memang, memiliki pengertian yang benar belum memastikan bahwa langkah yang diambil pasti benar. Namun, tanpa pengertian yang benar, tak ada harapan untuk langkah yang benar. --EE/www.renunganharian.net
BAHWA PENGERTIAN KITA ADALAH PENGERTIAN YANG BENAR.
Ayat Alkitab: 1 Raja-raja 3:4-10
3:4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.
3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."
3:6 Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.
3:7 Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.
3:8 Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.
3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
3:10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.