Bacaan: Matius 18:35

Mengampuni Segenap Hati

Saya pernah mengalami betapa sulitnya mengampuni orang yang menipu saya, lalu menggelapkan uang empat ratus ribu rupiah-nominal yang kini bisa bernilai jutaan rupiah. Selama dua minggu penuh, saya berupaya menagih, baik melalui SMS, menelepon ke ponselnya, bahkan mendatangi ke rumah orang itu, tetapi selalu bisa dielakkannya. Sampai hari ini, uang itu memang tidak kembali, tetapi pelajaran tentang pengampunan segenap hati itu menjadi salah satu perkara yang paling membekas dalam kehidupan saya.

Menutup kisah perumpaan seorang raja yang mengampuni hamba yang berutang banyak kepadanya, Yesus menegaskan akan pentingnya pengampunan yang harus dilakukan dengan segenap hati. Frasa "dengan segenap hati" menunjukkan bahwa ada pengampunan yang dilakukan tidak dengan segenap hati, bahkan dilakukan dengan berpura-pura supaya orang menyangka bahwa pengampunan telah diberikan. Perbandingan antara perilaku hamba yang diampuni, tetapi menolak untuk mengampuni sesama hambanya, tampaknya sengaja disampaikan supaya pendengarnya menangkap pesan, "Kalau kamu sudah diampuni, kamu pun harus mengampuni orang lain yang bersalah kepadamu."

Apa pun yang dilakukan dengan segenap hati akan menghasilkan sesuatu yang baik. Begitu pula ketika pengampunan diberikan dengan segenap hati, terutama kepada mereka yang membutuhkan pengampunan atas kesalahan yang mereka lakukan. Sejatinya tak ada orang yang tidak ingin diampuni, tetapi hanya orang yang hatinya dipenuhi kasih Allah dapat memberi pengampunan segenap hati, bukan berpura-pura mengampuni. --GHJ/www.renunganharian.net

PENGAMPUNAN YANG DIBERIKAN SEGENAP HATI
MENYEMPURNAKAN KASIH ALLAH BEKERJA DI SANA.


Ayat Alkitab: Matius 18:21-35

18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? "
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. "

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.


Halaman Komentar: