Bacaan: 1 Korintus 8:2

Kasih di Atas Pengetahuan

Seorang teman yang berprofesi sebagai tenaga pendidik bercerita kepada saya. Ia sempat mengira bahwa dengan mempersiapkan rencana pengajaran sebaik mungkin maka ia cukup copy paste di tahun pelajaran berikutnya. Ia akui angan-angannya sangat keliru. Faktanya, ia merasa bahwa silabusnya selalu perlu diperbaiki dari tahun ke tahun.

Inilah salah satu bukti bahwa pengetahuan manusia terbatas. Semakin kita belajar, semakin nyatalah bahwa pengetahuan kita selalu tidak lengkap dan tidak sempurna. Menyangka diri mengetahui/menguasai semua hal menunjukkan bahwa sesungguhnya kita belum berpengetahuan. Terlebih dengan menjadi sombong oleh pengetahuan itu.

Karena itulah, Tuhan lebih menekankan pentingnya saling membangun dalam kasih, alih-alih mengedepankan pengetahuan. Ketika tindakan kita didasarkan pada pertimbangan kasih bagi Allah dan sesama, kita akan dimampukan untuk menolak dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menjatuhkan kita pada kehancuran kekal. Dalam hal makan daging bekas persembahan, misalnya. Hal ini bukan masalah bagi mereka yang memiliki banyak pengetahuan Alkitab dan pertumbuhan iman yang baik. Sebaliknya, para pemula dan simpatisan Kristen percaya bahwa daging persembahan tidak boleh dimakan. Menghadapi situasi demikian kita tidak boleh menjadi sombong karena merasa lebih berpengetahuan. Memang, mempertahankan keyakinan yang benar adalah baik. Namun, memedulikan hati nurani orang lain pun tak kalah baik. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi orang lain! --EBL/www.renunganharian.net

LANDASI PENGETAHUAN KITA DENGAN KASIH SUPAYA BERGUNA
UNTUK MEMBANGUN, BUKAN MALAH BERBUAHKAN KESOMBONGAN.


Ayat Alkitab: 1 Korintus 8:1-13

8:1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan. " Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
8:2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan , sebagaimana yang harus dicapainya.
8:3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa. "
8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah ", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian--
8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
8:10 Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?
8:11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
8:12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus .
8:13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.


Halaman Komentar: