Bacaan: Mazmur 62:1

Tanpamu

"Ternyata tanpamu langit masih biru. Ternyata tanpamu bunga pun tak layu. Ternyata dunia tak berhenti berputar walau kau bukan milikku." Demikianlah penggalan lirik lagu "Ternyata" yang dibawakan oleh penyanyi Lusy Rahmawati. Lagu ini menjadi salah satu rekomendasi untuk mereka yang tengah patah hati. Tak perlu larut dalam kesedihan karena putus cinta bukan akhir segalanya. Begitulah kira-kira maknanya.

Kehilangan sering kali menjadi peristiwa yang menguras emosi. Tidak hanya kesedihan, kehilangan dapat pula memunculkan perasaan kecewa dan putus asa. Jangankan peristiwa kematian, atau putus cinta seperti dalam ilustrasi lagu di atas. Kehilangan benda kesayangan semacam pulpen saja sanggup menghilangkan rasa syukur dan sukacita kita.

Larut dalam kesedihan, bahkan jatuh dalam keputusasaan sesungguhnya menjadi tanda bahwa kita telah menautkan hati terlalu dalam. Padahal, Tuhan Yesus telah menegaskan kepada setiap murid untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa dan segenap akal budi. Seorang Kristen tidak boleh lagi menautkan hati terlalu dalam pada dunia. Harta, jabatan, kuasa, paras, kepandaian, dan segala macam rupa-rupa kemewahan dunia tidak boleh menggantikan posisi Tuhan di hati orang Kristiani.

Pengenalan yang tepat akan Tuhan menuntun Daud menyadari keutamaan Tuhan dalam hidupnya. Baginya, Allah adalah sumber keselamatan, kemuliaan, kekuatan, ketenangan, perlindungan, dan harapan. Bagaimana dengan kita? Mana yang terasa lebih sulit: hidup tanpa harta dunia atau hidup tanpa Tuhan? --EBL/www.renunganharian.net

MENGENAL TUHAN DENGAN TEPAT
MEMBUAT KITA HANYA TAKUT KEHILANGAN DIA.


Ayat Alkitab: Mazmur 62:1-8

62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku .
62:2 (62-3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:3 (62-4) Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok yang hendak roboh?
62:4 (62-5) Mereka hanya bermaksud menghempaskan dia dari kedudukannya yang tinggi; mereka suka kepada dusta; dengan mulutnya mereka memberkati, tetapi dalam hatinya mereka mengutuki. Sela
62:5 (62-6) Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:6 (62-7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:7 (62-8) Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
62:8 (62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.


Halaman Komentar: