Bacaan: Ratapan 3:25

Membentuk Karakter

Seorang ayah mengurung anaknya di dalam kamar karena si anak bermain tanpa mengenal waktu. Tentu saja perbuatan sang ayah membuat si anak merasa sedih, takut, dan marah. Namun, hal itu dilakukan sang ayah bukan karena rasa benci. Sang ayah ingin mendidik anaknya menjadi lebih baik.

Segala didikan yang berguna bagi kebaikan sering dipandang sebagai hal yang membosankan, melelahkan, bahkan menyakitkan. Tak terkecuali yang dirasakan oleh Nabi Yeremia. Yeremia mengalami kesusahan dan godaan yang tidak mudah. Namun, Yeremia memberikan kesaksian bahwa di kedalaman penderitaan, umat masih mengalami kelembutan belas kasih Allah dan kebenaran janji-Nya. Jika semula mereka sempat mengeluh karena menganggap Allah tidak mengasihi, akhirnya mereka mengakui rahmat Allah tak pernah habis. Kesetiaan-Nya besar. Mereka pun memilih Dia dan bergantung kepada-Nya. Mereka menyadari kebinasaan bagian-bagian di bumi dan kekekalan Allah. Karena itu, layaklah menjadikan Allah sebagai bagian untuk selama-lamanya.

Tuhan hadir dalam segala keadaan hidup umat-Nya. Namun, kehadiran-Nya tidak menjamin kita terbebas dari kesulitan hidup. Bukan berarti bahwa Tuhan senang melihat umat-Nya menderita. Tuhan izinkan pergumulan melanda karena manusia membutuhkan tekanan dalam kehidupan mereka. Sebab, penderitaan dan kesulitan hidup merupakan bagian yang sangat diperlukan guna membentuk karakter manusia. Karena itu, alih-alih mengeluh tanpa henti, lebih baik mengambil waktu berefleksi dan menjalani setiap proses dengan kuat hati. --EBL/www.renunganharian.net

DIBALIK SETIAP PENDERITAAN KITA
TERSEMBUNYI PROSES DIDIKAN TUHAN YANG TAK KASATMATA.


Ayat Alkitab: Ratapan 3:21-39

3:21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap :
3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
3:24 "TUHAN adalah bagianku, " kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
3:26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
3:27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
3:28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.
3:29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.
3:30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.
3:31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
3:32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
3:33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
3:34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
3:35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
3:36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
3:37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
3:39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.


Halaman Komentar: