Bacaan: Bilangan 20:12
Hati yang Taat
Amarah Musa seolah memuncak saat bangsa Israel bersungut-sungut di hadapannya. Tidak mau disalahkan begitu saja dan mungkin sudah lelah dengan gerutu bangsa yang dipimpinnya berpuluh-puluh tahun lamanya, Musa mengeluarkan air dari bukit batu di depan mereka dengan tongkatnya, padahal Tuhan menyuruhnya untuk memberi mereka minum dari hadirat-Nya yang nyata di tempat mereka berkumpul.
Perjalanan hidup kita bersama Tuhan bisa jadi berakhir seperti Musa yang akhirnya tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah yang dijanjikan-Nya. Sekian lama dengan setia kita mengikut Tuhan, sampai mungkin suatu kejadian di akhir hidup kita menyeret kita kepada kegelapan dan mencampakkan-Nya begitu saja. Kalau firman-Nya tidak menjadi sandaran hidup kita, suatu ketika hadirat Tuhan dapat menjauh tanpa kita sadari. Meskipun kita masih mengingat-Nya dalam keseharian kita, Tuhan bukanlah lagi fokus utama, melainkan hanya bagian dari kebiasaan saja seperti tongkat Musa yang sepertinya lebih mengandung kuasa daripada diri-Nya yang selalu hadir di tengah-tengah mereka.
Seiring dengan pertambahan usia kita, mari kita terus bergiat untuk hidup sesuai firman-Nya sehingga kekekalan yang Tuhan tanamkan dalam hati kita tidak akan tercabut sampai kita bertemu muka dengan muka dengan-Nya di surga. Meskipun kesukaran datang silih berganti, kita yang dekat dengan Tuhan akan senantiasa dapat mengecap kebaikan-Nya. --KSD/www.renunganharian.net
KEPAHITAN AKAN MENJADI MILIK KITA.
Ayat Alkitab: Bilangan 20:2-13
20:2 Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun,
20:3 dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN!
20:4 Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ?
20:5 Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada? "
20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa:
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka. "
20:13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.