Bacaan: Lukas 7:8

SIAP LAKSANAKAN!

Dalam kemiliteran ada dua sikap yang menarik untuk diperhatikan. Pada waktu sang komandan memberikan pengarahan atau perintah, para prajurit bersikap "istirahat di tempat" (kedua kaki direnggangkan dengan jarak sekitar 30 cm dan kedua tangan mengepal di belakang). Ini menunjukkan sikap tubuh "siap menerima perintah apa pun dari komandan". Setelah komandan selesai berbicara, para prajurit berseru, "Siap laksanakan!" (tubuh tegak, kaki rapat, dan tangan kanan memberi hormat).

Dalam bacaan hari ini, sang perwira, yaitu pemimpin pasukan 100 orang dalam kemiliteran Romawi, mengutus para pemuka agama untuk bersaksi tentang reputasi Yesus di antara umat Yahudi (ay. 3-5) sebagai sikap perdamaian (karena pada waktu itu bangsa Israel dijajah oleh bangsa Romawi). Selanjutnya, sang perwira juga mengutus para sahabatnya untuk mencegah Yesus datang ke rumahnya dan hanya memohon agar Yesus memberikan perintah supaya hambanya yang sedang sakit dapat sembuh (ay. 6-8). Hal tersebut dilakukannya karena orang Yahudi dilarang keras menginjakkan kaki ke rumah orang non-Yahudi dan sebaliknya. Yesus menyebut sikap perwira tersebut sebagai "iman yang langka di kalangan bangsa Israel" (ay. 9).

Sang Perwira tersebut telah menempatkan Yesus sebagai Panglimanya yang berkuasa memberi perintah, sementara tugasnya adalah melaksanakan segala perintah-Nya. Jika benar Yesus adalah Panglima kita, sudahkah kita menerima dan melaksanakan segala perintah-Nya dalam keadaan apa pun? -- Eunike Agustin Butarbutar

IMAN ADALAH MENDENGARKAN
DAN MELAKSANAKAN SEGALA PERINTAH TUHAN


Ayat Alkitab: Lukas 7:1-10

7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]


Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.


Halaman Komentar: