Bacaan: Filipi 1:27
KEHENINGAN YANG BERBICARA
Pemain pantomim ternama dunia, Marcel Marceau, pernah ditanya tentang perbedaan antara sandiwara biasa dengan pantomim. Jawaban Marceau sangat menarik. Katanya, "Dalam sandiwara biasa, bila sang aktor bermain buruk, dialognya masih berperan penting di situ. Namun dalam pantomim, jika seorang bermain buruk, maka habislah sudah. Pantomim harus menyajikan cerita yang jelas dan melalui gerakan yang baik."
Hal yang sama juga berlaku dengan kesaksian orang Kristen. Jika kesaksian lisan orang percaya ditolak, lebih baik ia berhenti berkata-kata. Namun dalam keheningan itu ia harus terus bersaksi dengan jelas melalui perilakunya sehingga tak seorang pun salah menafsirkan pesan yang ia sampaikan.
Sebagai contoh, dalam hal hubungan suami-istri, penghormatan sang istri kepada Allah harus betul-betul murni terlihat oleh sang suami yang tidak percaya agar sang suami dengan "tanpa perkataan" dapat dimenangkan oleh perilaku istrinya (1Petrus 3:1-2). Petrus mengingatkan para suami agar hidup bijaksana dan hormat (ayat 7). Jika para istri menjadi pihak yang membutuhkan kesaksian tanpa perkataan, maka sifat dan perilaku suami terhadap istrinya harus mencerminkan hubungan sang suami dengan Yesus Kristus.
Kebenaran ini berlaku bagi setiap orang percaya, baik yang sudah menikah maupun belum. Dalam situasi bila hanya perbuatan kita saja yang dapat berbicara, pastikanlah bahwa perbuatan itu akan berbicara keras dan jelas bagi Kristus [MRD II]
Sometimes our witness will be spurned
And nothing's left to say;
But if our lives are true to Christ,
His love we will convey. -- DJD
KEHENINGAN PUN AKAN BERBICARA
Ayat Alkitab: 1 Petrus 3:1-7
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami , hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
[ Studi Alkitab lengkap, silahkan lihat: Alkitab SABDA, Alkitab Mobi ]
Bergabung juga di Grup Renungan Harian Facebook.